PENDAHULUAN
Melakukan penghematan energi adalah salah satu
langkah bijak dalam upaya menghindarkan bumi dari kerusakan akibat pemanasan
global. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk menghemat energi, dan salah
satunya bisa diawali dari desain rumah sebagai tempat tinggal.
Rumah sebagai
pusat aktivitas dan tempat beristirahat selalu menyerap dan menghabiskan energi
dalam jumlah tidak sedikit setiap detiknya. Alhasil, kebutuhan listrik dan air
bersih akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah rumah dan
populasi manusia.
BANGUNAN HEMAT ENERGI
Green construction atau konstruksi hijau adalah
sebuah gerakan berkelanjutan yang mencita-citakan terciptanya konstruksi dari
tahap perencanaan, pelaksanaan dan pemakaian produk konstruksi yang ramah
lingkungan, efisien dalam pemakaian energi dan sumber daya, serta
berbiaya rendah. Gerakan konstruksi hijau ini juga identik dengan
sustainbilitas yang mengedepankan keseimbangan antara keuntungan jangka pendek
terhadap resiko jangka panjang, dengan bentuk usaha saat ini yang tidak
merusak kesehatan, keamanan dan kesejahteraan masa depan. Perencanaan
konstruksi hijau ini menghasilkan desain sistem bangunan yang
effisien dalam menggunakan energi, menggunakan material yang dapat
diperbaharui, didaur ulang, dan digunakan kembali serta mendukung konsep
efisiensi energi.
Di Indonesia sendiri memiliki standar-standar yang harus ada
dalam bangunan hemat energi, yaitu:
1. SNI
6389:2011, Konservasi energi selubung bangunan pada bangunan gedung.
2.
SNI 6390:2011, Konservasi energi tata udara bangunan gedung.
3. SNI
6197:2011, Konservasi energi pada sistem pencahayaan.
4. SNI
6196:2011, Prosedur audit energi pada bangunan gedung.
BAHAN
BANGUNAN HEMAT ENERGI
|
Mari
kita bahas tentang bahan bangunan hemat energi,ada beberapa emang bahan
bangunan yang hemat energi,seperti salah satu contohnya, yaitu :
1.
Bambu
2.
Lampu Bohlam
Mengapa
Bambu?
Dalam
bangunan, bambu bisa di jadikan berbagai macam fungsi seperti bambu sebagai
alternatif tulangan beton. Bambu untuk tulangan beton lebih di khususkan untuk
tulangan beton pada plat lantai. Bambu memiliki kuat tarik khususnya pada
bagian kulit (luar) cukup tinggi. Namun pemanfaat bambu untuk tulangan beton
masih perlu di teliti lebih dalam lagi, mengingat adanya kekurangan yang
dimiliki pada bambu. Dapat diterapkan juga untuk kerangka rumah di daerah rawan
gempa bumi, pembangunan rumah panggung, konstruksi dinding rangka, maupun
atap.Selain untuk menghemat energy, bambu juga dapat menghasilkan oksigen
sebesar 35% lebih banyak dari tumbuhan lain.
Mengapa
Lampu Bohlam?
banyak
yang bertanya pasti "apa ngaruhnya Lampu Bohlam kecil gitu sama hemat
energi?" inilah jawabannya :
Lampu
CFL atau Compact Fluorescent Light atau lampu neon padat adalah jenis lampu
yang menggunakan 3 formulasi fosfor untuk memancarkan cahaya. Ini berbeda
dengan cara kerja bohlam yang memanaskan filamen tipis di dalamnya hingga
bercahaya. Perbedaan ini menyebabkan lampu CFL bisa menghemat hingga dua
pertiga energi yang dihabiskan bohlam biasa, tapi menghasilkan cahaya yang sama
terangnya. Kelebihan lainnya, lampu CFL 10 kali lebih awet dan 70% lebih
sedikit menghasilkan panas dibandingkan bohlam.
Dalam
sebuah rumah atau bangunan, konsumsi listrik terbesar umumnya berasal
dari sektor pencahayaan. Oleh karena itulah penggantian bohlam menjadi CFL akan
berefek cukup besar terhadap penghematan energi. Berdasarkan lumen rating
(pengukuran cahaya yang dikeluarkan), sebuah lampu bohlam 60 watt cahayanya
yang sebanding dengan CFL 15 watt. Jika mengganti 4-5 lampu bohlam
menjadi CFL, hitung saja penghematan yang bisa dilakukan. Tidak hanya menghemat
energi, tapi menghemat biaya listrik juga.
Lampu
CFL memiliki berbagai ukuran dan bentuk, sehingga menggunakannya untuk berbagai
keperluan, baik di dalam maupun di luar ruangan. Nah, jika ingin mengganti
bohlam konvensional dengan lampu CFL, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
:
-
Cek bentuk dan ukuran
Lampu
CFL terkadang memiliki ballast (bagian diantara tabung kaca dan ulir) yang
berukuran lebih besar dari dudukan bohlam standar. Cek terlebih dahulu untuk
menentukan cocok tidaknya dudukan bohlam dengan bagian-bagian lampu CFL.
-
Cek kompabilitas dengan dimmer
Jika
hendak menggunakan dimmer (saklar pengatur keredupan lampu), pastikan lampu CFL
tersebut mendukung. Karena tidak semua lampu CFL bisa berfungsi dengan dimmer.
Baca petunjuk pada kemasan untuk memastikan kesesuaiannya.
-
Buang CFL dengan benar
Semua
lampu dengan fluorescent mengandung sejumlah merkuri, walaupun telah sampai
pada batas pakai dan mulai meredup. Merkuri adalah logam berat beracun yang
bisa menyebabkan masalah kesehatan jika terhirup atau tertelan dalam waktu yang
lama atau jumlah yang besar. Untuk menghindari limbah merkuri, bawa lampu CFL
bekas pakai ke fasilitas daur ulang.
Jika
kita bisa ikut berkontribusi menghemat energi dengan cara semudah ini, mengapa
tidak kita lakukan? Bahkan, jika setiap rumah di seluruh dunia mengganti 1
bohlamnya dengan CFL, penghematan energinya sama dengan ‘menyingkirkan’ 1 juta
mobil dari jalanan.
Mari
ganti bohlam dengan CFL, mulai dari 1 lampu, mulai dari sekarang.