PENGERTIAN
KRITIK INTERPRETIF
Kritik Interpretif (Interpretive Criticism) yang berarti adalah
sebuah kritik yang menafsirkan namun tidak menilai secara judgemental, Kritikus
pada jenis ini dipandang sebagai pengamat yang professional. Bentuk kritik cenderung
subyektif dan bersifat mempengaruhi pandangan orang lain agar sejalan dengan
pandangan kritikus tersebut. Dalam penyajiannya menampilkan sesuatu yang baru
atau memandang sesuatu bangunan dari sudut pandang lain.
3 meotde kritik interpretatif :
A. Kritik Evokatif (Evocative) (Kritik yang membangkitkan
rasa)
Menggugah pemahaman intelektual atas makna yang dikandung pada
suatu bangunan. Sehingga kritik ini tidak mengungkap suatu objek itu benar atau
salah melainkan pengungkapan pengalaman perasaan akan ruang. Metode ini bisa
disampaikan dalam bentuk naratif (tulisan) dan fotografis (gambar).
B. Kritik Advokatif (Advocatory) (Kritik yang membela,
memposisikan diri seolah-olah kita adalah arsitek tersebut.)
Kritik dalam bentuk penghakiman dan mencoba mengarahkan pada
suatu topik yang dipandang perlu. Namun bertentangan dalam hal itu kritikus
juga membantu melihat manfaat yang telah dihasilkan oleh arsitek sehingga dapat
membalikkan dari objek bangunan yang sangat menjemukan menjadi bangunan yang
mempersona.
C. Kritik Impresionis (Imppressionis Criticism) (Kritik
dipakai sebagai alat untuk melahirkan karya seni baru).
Kritik ini menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar
bagi pembentukan karya seninya.
CONTOH KRITIK INTERPRETATIF – EVOKATIF HERITAGE FACTORY OUTLET –
BANDUNG, JAWA BARAT
Sebuah bangunan dengan arsitektur art
deco khas bangunan peninggalan zaman kolonial berdiri di Jl Martadinata No 63.
Bangunan megah berpilar besar dengan cat warna putih ini kini menjadi salah
satu factory outlet ternama di kota Bandung.
Heritage factory outlet,
bangunan ini bekas gedung British Institute ini dibangun di
tahun 1895-1900 dengan gaya arsitektur Belanda Klasik dengan kolom doriknya
yang khas. Namun sampai saat ini arsitek yang merancang bangunan ini belum
diketahui.
Bangunan ini merupakan bangunan bekas
rumah dinas direkturGouvernements Bedrijven (GB) yang sekarang
disebut Gedung Sate. Selain bangunan ini antik, langka, dan indah juga
merupakan satu-satunya bangunan yang memiliki gaya arsitektur klasik yang masih
utuh. Pilar ioniknya yang anggun menjadi ciri khas yang memperlihatkan nilai
arsitektur yang tinggi.
Bangunan Heritage Factory Outlet satu
dari bangunan cagar budaya yang dilindungi dan dilestarikan keberadaannya di
kota Bandung. Di dalam bangunan Heritage sendiri memiliki jalur yang
menghubungkan Heritage dengan FO yang berada di sebelahnya, Cascade yang
memiliki konsep arsitektur bergaya modern.
TAMPAK DEPAN HERITAGE
FACTORY OUTLET
Penambahan awning bergaya modern pada
sisi bangunan menjadikan bangunan bersejarah ini lebih modern namun tidak
menghilangkan kesan kolonial yang ada pada bangunan.
Heritage dan Cascade Factory Outlet
merupakan contoh dari bangunan kuno yang mengalami modernisasi dengan
menambahkan bangunan modern di sampingnya.
Sumber :
http://heritagefactoryoutlet.com
http://nuwlanuwla.blogspot.co.id/2013/02/kritik-rekaman-dari-tanggapan-terhadap.html
https://winnerfirmansyah.wordpress.com/category/kritik-arsitektur/
thanks infonya :)
BalasHapus